Penanganan Covid-19 di Sulsel Tidak Boleh Kendor

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar-Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah meminta kepada tim inti penanggulangan covid 19, untuk tetap kerja keras dan tidak boleh kebdor meski ada penilaian sukses dari Presiden Joko Widodo.

Dalam rapat terbatas Senin 12 Oktober 2020, Presiden Joko Widodo menganjurkan provinsi lain mencontoh Sulsel dan Jawa Timur dalam penanganan covid 19.

Nurdin Abdullah memanggil tim ahli dari FKM Unhas yang menangani covid 19 di Gubernuran, Senin 12 Oktober 2020. Bergabung dalam acara makan malam yang dirangkaikan dengan diskusi ringan tentang covid 19 itu Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Ichsan Mustari, Dekan Fakultas Kedokteran Unhas Prof Budu, Dekan Fakultas FKM Unhas, dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel Husni Thamrin dan relawan covid 19 Sulsel.

Pakar epifemologi Fakultas Kesehatan Masyafakat Unhas, Prof Ridwan Amiruddin menjelaskan, penilaian Presiden Jokowi bahwa Sulsel sukses dalam penanganan covid justru menjadi motivasi untuk tetap mawas diri.

"Harus tetap kerja keras. Penilaian sukses dari presiden itu justeru jadi motivasi untuk tetap kerja dengan sistimatis," katanya.

Pada kesempatan itu, gubernur meminta kepada tim penanggulangan covid 19 Sulsel untuk menentukan rumah sakit penangan covid 19 di daerah.

"Akan ada rumah sakit pusat penanganan covid secara regional. Misal di Palopo untuk tangani covid se Luwu raya," katanya.

Ada juga rumah sakit pusat penanggulangan covid wilayah Bosowa. Di Bulukumba untuk wilayah Sulsel bagian selatan. Rumah sakit di Parepare untuk rujukan pasien covid di Ajatappareng dan sekitarnya.

"Penanganannya dibimbing dan disupervisi oleh tim dari provinsi. Penetapan rumah sakit regional untuk mendekatkan pelayanan," jelas Prof Ridwan.(rah)